Keluarga Bergantian Cium Kening Amrozi-Mukhlas
Senin, 10 November 2008 – 08:49 WIB
Padahal, sebelum jenazah Amrozi dan Mukhlas datang di rumah duka, Hendra tampak begitu tegas. Jawa Pos yang mendampingi Hendra ketika menunggu kepastian pengumuman eksekusi di teras rumah Tariyem sekitar pukul 01.00 masih melihat beberapa kali dia tertawa lepas. ''Baik-baik saja. Sampeyan bagaimana kabarnya,'' tanya Hendra. Ketika membesuk Amrozi cs di Nusakambangan pada 2006, Hendra juga ikut bersama anggota keluarga dengan disertai wartawan koran ini.
Baca Juga:
Saat disinggung wajahnya kini mirip Ariel Peterpan, dia pun tertawa. ''Peterpan opo, Mas? Sampeyan (Anda) bisa-bisa saja,'' katanya. Dia lantas berkali-kali berusaha menghubungi beberapa orang untuk memastikan pelaksanaan eksekusi dari Nusakambangan.
Dia mengakui, dirinya agak gelisah karena duka ini bersamaan dengan kakeknya (mertua Amrozi) yang kini tergolek sakit di salah satu rumah sakit di Lamongan. ''Ndapak gak ngono, gak rodok judhek (Kalau tidak begitu, tidak sampai suntuk, Red),'' akunya.
Cukup lama berbincang dengan Jawa Pos dini hari itu, akhirnya dia menerima kabar lewat ponsel bahwa bapaknya sudah dieksekusi. Berita itu dia terima pukul 01.45. Dia pun bergegas masuk ke rumah Tariyem untuk meneruskan kabar duka tersebut. Hendra tampak berbincang dengan Tariyem.
LAMONGAN - Wajah Ny Tariyem tampak tenang. Puluhan anggota keluarga dan kerabat yang mendampingi ibu kandung Amrozi dan Mukhlas itu juga terdiam.
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng Resmi Menetapkan UMSP & UMSK 2025, Berlaku Mulai 1 Januari
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi
- Ini Penjelasan Polisi soal Bentrok di Rempang
- Bond Holders Mengajukan Hak Tagihnya pada Kepailitan Sritex