Keluarga Bergantian Cium Kening Amrozi-Mukhlas

Keluarga Bergantian Cium Kening Amrozi-Mukhlas
Keluarga Bergantian Cium Kening Amrozi-Mukhlas
Ketika dua ambulans yang mengangkut jenazah Amrozi dan Mukhlas hendak memasuki rumah duka, sempat terjadi bentrok. Petugas kepolisian yang ingin ikut menerobos masuk ke gang rumah Tariyem ternyata dihadang para pendukung Amrozi-Mukhlas yang mengenakan ikat kepala bertulisan ''keluarga syuhada''.Adu fisik pun tidak terelakkan. Aksi saling dorong antara petugas kepolisian dan pendukung Amrozi-Mukhlas itu berlangsung cukup lama, sekitar 25 menit. Tidak terlihat ada korban yang sangat serius. Namun, dua anggota polisi mengalami luka. Beberapa anggota tubuhnya tampak memar dan mengeluarkan darah. Luka itu gara-gara terkena lemparan helm. Akibat insiden itu, polisi mengamankan seorang yang mengenakan jubah dan berjenggot.

Beberapa jurnalis juga terlihat ada yang terjatuh akibat kisruh saling dorong itu. Beruntung, mereka yang terjatuh tidak sampai terinjak. Warga yang menyaksikan kedatangan jenazah Amrozi dan Mukhlas semburat.

Pihak keluarga Amrozi sebetulnya sudah ada yang berusaha menenangkan suasana. Namun, aksi saling dorong masih terjadi. Akhirnya, sekitar pukul 10.00, pasukan Brimob ditarik mundur dan digantikan personel samapta. Suasana pun kembali bisa dikendalikan. Sepanjang gang menuju rumah Tariyem, hanya anggota keluarga dan kerabat yang diizinkan masuk. Jalan-jalan tikus pun dijaga ketat pria yang mengenakan ikat kepala ''keluarga syuhada''.

Setiba di rumah duka, pihak keluarga diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan kepada dua jenazah itu. Dan, sesuai kesepakatan antara pihak keluarga dan kejari yang mewakili pemerintah, dua jenazah itu tidak dimandikan dan dikafani ulang. Sebab, Ali Fauzi sendiri yang memandikan dan mengafani jenazah di Nusakambangan dengan kain yang dibawa dari rumah.

LAMONGAN  - Wajah Ny Tariyem tampak tenang. Puluhan anggota keluarga dan kerabat yang mendampingi ibu kandung Amrozi dan Mukhlas itu juga terdiam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News