Keluarga Berpengaruh Nauru Diuntungkan Kehadiran Pusat Detensi Pencari Suaka

Sejumlah keluarga berpengaruh di Nauru, ternyata mendapatkan banyak keuntungan dari pusat pemrosesan pencari suaka yang dibiayai Pemerintah Australia.
Ketika Pemerintah Australia dan Nauru membuka kembali pusat detensi pencari suaka di negara kepulauan itu empat tahun lalu, Australia menjanjikan akan menyiapkan puluhan juta dollar ke Naura.
Kini pendapatan masyarakat setempat mengalami peningkatan, namun tampaknya ada pihak yang mengambil keuntungan lebih banyak dari kebijakan ini.
Dokumen yang diperoleh ABC menunjukkan keluarga sejumlah politisi Nauru memiliki tanah yang kemudian dipergunakan membangun Regional Processing Centre 3 (RPC3). Selain itu, kerabat Menteri Hukum Nauru David Adeang, mendapatkan kontrak dan pekerjaan dengan pusat pemrosesan tersebut.
Penyedia jasa pemrosesan pencari suaka, Broadspectrum, bersikukuh bahwa proses tender mereka tidak menyalahi aturan.
Perjanjian sewa yang diperoleh ABC menunjukkan bahwa sejumlah anggota keluarga politisi Nauru memiliki bagian dari tanah seluas 5,6 hektar yang disewa pemerintah Australia.
Kondisi tanah itu tadinya merupakan bekas tambang yang tidak lagi dipergunakan.
Ibu dari Menteri Lingkungan Hidup Nauru, Aaron Cook, dikabarkan menerima uang sewa 30 ribu pertahun, atau yang kedua terbesar dari 256 pemilik tanah yang terdaftar.
Sejumlah keluarga berpengaruh di Nauru, ternyata mendapatkan banyak keuntungan dari pusat pemrosesan pencari suaka yang dibiayai Pemerintah Australia.Ketika
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya