Keluarga Besar Lolo Soetoro, Kerabat Dekat Calon Presiden Amerika di Jakarta
Pilih Nama Suhaila Supaya Berbau Indonesia
Kamis, 06 November 2008 – 09:37 WIB

Keluarga Besar Lolo Soetoro, Kerabat Dekat Calon Presiden Amerika di Jakarta
Pelajaran tinju itu begitu berkesan sehingga Obama yang sejak kecil ditinggal ayah kandungnya, Barack Hussein Obama, pulang ke Kenya, Afrika, tetap mengingatnya hingga saat dewasa. ''Saya masih sangat ingat, ayah tiri (Lolo Soetoro) saya adalah seorang yang baik yang memberi saya beberapa hal yang sangat membantu,'' kata Obama ketika ditanya wartawan di sela-sela upayanya maju dalam pilpres lalu.
Meski hanya anak tiri, Obama alias Barry Soetoro memang diperlakukan seperti anak sendiri oleh Soetoro. Karena itu, sang ayah juga sering mengajak bocah berambut keriting dan berkulit gelap itu ke saudara-saudaranya di Jakarta. Salah seorang keponakan Soetoro yang masih mengingat Obama adalah Noeke Soegio. Dia adalah anak Soegio, kakak Lolo Soetoro, yang tinggal bertetangga dengan keluarga Soetoro di Menteng Dalam.
''Kami sering risi karena Barry sangat iseng. Suka menggoda anak-anak perempuan. Ya, tapi itu wajar kenakalan anak kecil,'' kata Noeke yang ayahnya berdinas di Mabes Polri itu.
Menurut Noeke, suatu kali dirinya diajak makan malam di rumah Om Lolo Soetoro. Kebetulan Tante Ann Dunham, ibu Obama, masak daging, tapi agak alot. ''Saya pakai garpu, eh mencelat. Obama tertawa,'' kata Noeke. Lalu, Obama mengajak Noeke makan pakai tangan. ''Mama sih nggak pintar masak, jadi dagingnya keras,'' ujarnya menirukan komentar Obama. Menurut dia, saat itu Obama bisa berbahasa Indonesia.
BARACK Hussein Obama memang hanya empat tahun tinggal di Indonesia. Namun, laki-laki yang kemarin resmi diumumkan sebagai presiden terpilih ke-44
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri