Keluarga Besar Lolo Soetoro, Kerabat Dekat Calon Presiden Amerika di Jakarta
Pilih Nama Suhaila Supaya Berbau Indonesia
Kamis, 06 November 2008 – 09:37 WIB

Keluarga Besar Lolo Soetoro, Kerabat Dekat Calon Presiden Amerika di Jakarta
Menurut Ayu, terakhir berkomunikasi lewat e-mail dengan Maya -dalam pidato Obama kemarin disebut sebagai salah seorang yang punya jasa besar dalam kemenangannya- sebulan lalu. Bahkan, Maya berjanji untuk datang kembali ke Indonesia setelah hiruk pikuk pilpres AS. Maya yang bersuami seorang migran asal Vietnam di AS beberapa kali datang ke Indonesia. Termasuk mengunjungi makam Lolo Soetoro di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta.
Ann Dunham, ibu Maya dan Obama, juga mencintai Indonesia. Bahkan, saat sudah berpisah dengan Lolo Soetoro pun Ann masih tinggal di Indonesia dan mengajak anggota keluarga Soetoro. ''Setelah pisah dengan Om Lolo (1979), Tante Ann masih sering ke Indonesia. Kalau mampir, suka ajak makan lalap sambal,'' kata Nuke Sugiyo.
Ann memang mengikuti program master di Universitas Hawaii. Pada 1976, dia keluar masuk pedesaan Jawa Tengah karena menggarap tesis tentang pekerja wanita di Jawa. Tesis itu baru selesai pada 1981.
Setelah bercerai dengan Ann Dunham, Lolo Soetoro menikah lagi dengan Erna Kustina, mahasiswa Fakultas Hukum Undip, Semarang, pada 1980. Dari pernikahan keduanya itu, Lolo dikarunai seorang anak laki-laki bernama Yusuf Aji (bukan Yusuf Adi seperti tertulis kemarin) yang lahir pada 1981 dan Ayu Soetoro yang lahir 22 Februari 1984. Seperti Ayu, Yusuf Aji kini juga tinggal di Bandarlampung. Yakni, bertugas di Polsek Tanjungkarang Barat.
BARACK Hussein Obama memang hanya empat tahun tinggal di Indonesia. Namun, laki-laki yang kemarin resmi diumumkan sebagai presiden terpilih ke-44
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri