Keluarga Besar Panjaitan se-Jabodetabek Gelar Vaksinasi Booster
jpnn.com, JAKARTA - Punguan Panjaitan Dohot Boruna (PPDB) atau Keluarga besar Panjaitan se-Jabodetabek menggelar vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk 700-an orang.
Seluruh warga yang ingin booster wajib menjalani protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah, khususnya memakai masker dan menjaga jarak.
“Saya ingin jemaat di sini sehat, warga juga antusias, banyak yang minta dibooster apalagi, punguan Panjaitan kami yang hampir setiap minggu hadir di acara perkawinan, orang meninggal, dan sebagainya, tentu mereka harus sehat,” kata Ketua Umum PPDB se-Jabodetabek Trimedya Panjaitan di Gereja HKBP Suprapto Jakarta Pusat, Jumat (4/3).
Adapun sasaran vaksin mulai dari remaja hingga lansia, menggunakan jenis vaksin Pfizer.
Trimedya berharap, vaksinasi booster yang digelar PPDB se-Jabodetabek bisa mendukung program vaksinasi pemerintah agar Indonesia segera bebas dari pandemi COVID-19.
“Kami mendukung program pemerintah dalam vaksinasi booster ini. Semakin banyak orang dibooster mudah-mudahan herd imunity di Jabodetabek bisa lebih tinggi lagi,” tutur Trimedya.
Anggota DPR ini juga menekankan kebiasaan hidup sehat dan aktif memenuhi vaksin, sesuai anjuran pemerintah bisa menjadi kesadaran di tengah-tengah masyarakat.
“Tentu dengan dilakukan vaksinasi ini kesadaran orang terhadap corona ini lebih tinggi, komponen masyarakat apakah itu termasuk gereja peduli sehingga apa yang disampaikan pemerintah terkait protokol kesehatan itu benar-benar kita jalankan,” seru Trimedya.
Trimedya Panjaitan menekankan kebiasaan hidup sehat dan aktif memenuhi vaksin, sesuai anjuran pemerintah bisa menjadi kesadaran di tengah-tengah masyarakat.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan