Keluarga Besar Purna Adhyaksa: Jaksa Agung Sebaiknya dari Internal Kejaksaan
"Saya tidak perlu menyebutkan nama. Tetapi banyak pejabat Eselon I, mantan-mantan jaksa yang masih muda yang punya kualitas bagus. Yang pasti Jaksa Agung adalah mereka yang memahami kultur Kejaksaan baik mantan jaksa maupun yang masih menjabat," paparnya.
Menurut Sudhono, Jaksa Agung dalam menjalankan tugasnya tidak boleh dipengaruhi oleh bidang eksekutif atau legislatif.
"Jaksa Agung mempunyai single authority yang mengendalikan penegakan hukum. Mulai dari penyidikan, ketika di pengadilan dan menentukan hukuman-hukuman yang akan dijatuhkan," katanya.
Dia bahkan menyebut mestinya jaksa yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pertanggungjawabannya kepada Jaksa Agung, bukan dikendalikan oleh KPK.
"Karena itu jaksa karier yang paling memenuhi syarat utama sebagai Jaksa Agung," katanya.
Mantan Direktur Penyidikan Kejagung Chairul Imam menambahkan, selain HM Prasetyo, di era Orde Baru ada Jaksa Agung dari Golkar yakni Marzuki Darusman dan dari LSM Marsilam Simanjuntak. Namun, diakuinya saat itu secara kinerja tidak cukup baik.
“Kita tahu bagaimana keberadaannya. Karena itu, Presiden kami harapkan dalam memilih Jaksa Agung hendaknya menyerap aspirasi kalangan internal Kejaksaan," tuturnya.
Menurut Chairul, sebaiknya Jaksa Agung bebas dari politik praktis untuk menghindari konflik kepentingan.
Keluarga Besar Purna Adhyaksa mengharapkan Jaksa Agung pada kabinet 2019-2024 mendatang berasal dari pejabat karier atau mantan pejabat Kejaksaan.
- Kaesang 'Menghilang', Petrus Selestinus Beri Saran untuk KPK, Singgung Nama Gibran & Boyamin
- Petrus Selestinus: Intervensi Eksternal Terhadap Golkar Harus Dilawan
- Kahiyang & Bobby Disebut dalam Sidang Korupsi, Petrus Minta KPK Buka Penyelidikan Baru
- Petrus Selestinus Sebut Megawati Tokoh Reformasi Sejati
- Soal Heboh Inisial T di Balik Judol, TPDI: Waspadai Serangan Balik Terhadap Benny Rhamdani
- KPK Dinilai Gagal Berantas Korupsi karena Penyidik Punya Loyalitas Ganda