Keluarga Cemaskan Kondisi Atut di Tahanan
jpnn.com - SERANG -- Putra sulung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Andika Hazrumy, mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya yang saat ini berada dalam tahanan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Menurut Andika, sebetulnya ada sejumlah masukan ke Ibu agar Jumat itu menunda kedatangan ke KPK karena kondisi psikologis dan fisik yang sedang lemah.
"Tetapi Ibu tetap memaksa untuk hadir karena berkomitmen terhadap proses penegakan hukum," kata Andika kepada radarbanten.com (grup JPNN) melalui saluran telepon, tadi malam.
Andika mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi kesehatan ibunya, terlebih karena ibunya, walau menjabat gubernur Banten, tetap seorang perempuan. "Kami sekeluarga merasa sedih melihat kondisi Ibu," ujar Andika lirih.
Walaupun merasa kecewa atas penahanan yang dipandang keluarga sebagai sikap KPK yang kurang menghargai komitmen Atut dalam membantu proses penegakan hukum, namun Andika tetap memandangnya sebagai kewenangan KPK yang harus diterima dengan ikhlas.
"Kami pasrah dan akan terus berupaya memperjuangkan keadilan untuk Ibu dan untuk masyarakat Banten yang telah memilih Ibu menjadi pemimpin lewat prosedur yang sah dan demokratis," ujarnya.
Ditanya apakah ada langkah-langkah Untuk sementara ini, kata Andika, keluarga akan fokus dulu memastikan kondisi Atut agar baik-baik saja. Andika berharap masyarakat Banten bisa mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam melihat kondisi Banten saat ini.
"Saya juga berharap Ibu selalu berada dalam lindungan Allah SWT dan kuat menghadapi musibah ini," katanya.
SERANG -- Putra sulung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Andika Hazrumy, mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunya yang saat ini berada dalam
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Penyelesaian Judi Online Cuma 1, Tergantung Penegak Hukumnya
- Lemkapi Acungi Jempol Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Anak Buah Arogan
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur, Tidak Sah, dan Lecehkan Hukum
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber