Keluarga Curiga Ada Pelaku Lain
Irfan Pergi Bawa Uang Rp100 juta
Dengan situasi penuh curiga, keluarga korban lalu melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng dengan laporan orang hilang, Senin (8/7). Laporan tersebut akhirnya diproses aparat Polda Jateng sampai meringkus pelaku Muhyaroh.
Sepengetahuan keluarga, korban sebelum pergi pamit menagih hutang kepada seseorang bernama Novan di Magelang. Yulanda juga pergi dengan membawa uang tunai senilai Rp 100 juta.
"Pamit ke Magelang. Bawa uang Rp 100 juta. Setelah pamit tidak bisa dihubungi. Handphonenya hidup setelah seminggu," jelasnya.
Pihak keluarga menyatakan keberatan untk autopsi di RS Bhayangkara Semarang. Menurut Fardan, hasil autopsi merupakan alat bukti dari saksi ahli dan itu bisa diambil dari visum.
"Kalau visum silahkan. Autopsi tidak perlu. Kami tidak mengijinkan," ujarnya.
Dikatakannya, pihak keluarga mendesak aparat Polda Jateng untuk mengungkap lebih jauh kasus terbunuhnya Yulanda. Meski begitu, keluarga percaya kepada polisi dalam pengungkapan kasus.
"Harapannya supaya diungkap lebih jauh. Kami percayakan kepada aparat untuk mengungkap," paparnya. (ris)
SEMARANG - Yulanda Irfan Putra adalah dosen yang mengajar Kewirausahaan Jurusan Arsitek Universitas Diponegoro (Undip). Putra Prof Barda ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Akan Bongkar Kuburan Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang
- Aipda Robig Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan di Rutan Polda Jateng
- Resmi Lapor Polisi, Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak di Semarang Minta Keadilan
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos
- Tak Dapat Undangan Pencoblosan, Pria Bercelurit di Sampang Menantang Carok
- 4 Orang Ditangkap Gegara Jual Pupuk Berbsubsidi di Atas HET