Keluarga Darsem, TKI yang Bulan Depan Ditenggat Hukuman Pancung di Arab Saudi
Tiap Malam sang Ibu Menangis Hingga Tak Berani Nonton TV
Jumat, 24 Juni 2011 – 08:08 WIB

Keluarga Darsem, TKI yang Bulan Depan Ditenggat Hukuman Pancung di Arab Saudi
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar pada kesempatan lain mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk membayar denda tersebut. Bahkan, kata Muhaimin, dana itu sudah disetujui DPR.
Meski demikian, pernyataan pemerintah melalui Muhaimin itu tak otomatis melegakan keluarga Darsem. Mereka tetap saja khawatir. Apalagi, dalam kasus Ruyati (TKI perempuan yang dihukum pancung), pemerintah disebut kecolongan. "Kami tetap khawatir dengan nasib Darsem," kata Sawinah, ibu kandung Darsem.
Ketika diberi tahu bahwa pemerintah akan membayar denda untuk Darsem, wajah perempuan 55 tahun itu biasa saja. "Saya tetap belum percaya, karena sampai sekarang belum ada (wakil dari pemerintah) yang datang ke sini untuk memberi tahu," paparnya. "Tapi, kalau memang betul pemerintah mau membebaskan Darsem, saya ucapkan terima kasih," lanjutnya.
Tak lama berselang dia memanggil seorang bocah berumur lima tahun yang bermain di pekarangan rumah. Dialah Syafi"i, anak kandung Darsem. Bocah itu lantas duduk di pangkuan Sawinah. "Kasihan anak ini. Dia terus bertanya kapan ibunya pulang," ujarnya. Diceritakan, ketika ditinggal pergi Darsem ke Arab Saudi, Syafi?i baru berumur 9 bulan. "Jadi, dia tak tahu wajah ibunya. Kalau ditanya, dia ingin dicium ibunya," paparnya.
Darsem binti Dawud Tawar adalah TKI perempuan di Arab Saudi yang juga terancam hukuman pancung. Dia bisa bebas dari hukuman itu jika membayar denda
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu