Keluarga Diharapkan Bawa Foto Korban yang Tampak Giginya

Keluarga Diharapkan Bawa Foto Korban yang Tampak Giginya
Kabiddokpol Pusdokkes RS Polri Kombes Pol Pramujoko menunjukkan foto salah satu korban kebakaran pabrik kembang api di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Selain foto, bisa juga rekam medis terakhir pemeriksaan gigi. Jika keluarga tidak menyimpan, bisa diinformasikan dimana terakhir kali periksa, tim DVI akan membantu.

"Jika ada foto rontgen panorama gigi, itu bakal sangat membantu sekali," katanya.

Selain data primer, tim DVI juga butuh data-data sekunder dari keluarga korban, seperti identitas, dan keterangan menyangkut ciri-ciri pribadi korban. "Biasanya yang tahu orang terdekat, misalnya ada tumor di perut, atau pernah hamil," katanya.

Selain itu, juga informasi tentang aksesoris yang diketahui dipakai korban ketika bekerja. "Misalnya pakai cincin ataupun jam tangan," katanya.

Keluarga korban yang datang ke posko DVI memang membawa data-data tersebut. Wahidin, pria asal Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah ini membawa serta barang-barang milik sang adik, Muslimin (24) yang diketahui tengah bekerja di pabrik saat hari nahas itu. "Kami bawa ijazahnya, lalu barang-barang pribadi, seperti sikat gigi," katanya.

Wahidin menuturkan, ia dan beberapa orang anggota keluarga meluncur meunuju Tangerang begitu mendengar kabar kebakaran pabrik.

Mereka telah mencari di RS Sekitar Tangerang tempat warga sekamat dilarikan. "Baru dua minggu adik saya bekerja di pabrik itu," katanya.

Kadarisman, adik Muslimin menambahkan bahwa adiknya sudah tidak bisa dihubungi lagi sejak kejadian. Namun, ia dan keluarga masih menunggu kepastian apakah adiknya memang benar-benar tidak selamat.

Rata-rata jenazah korban ledakan pabrik petasan sudah rusak parah. Identifikasi primer dari sidik jari dan pengenalan wajah gagal dilakukan karena rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News