Keluarga dr Aulia Risma: PPDS Undip Bobrok, Kaprodi Harus Tanggung Jawab

Menurutnya, kasus bullying seperti ini merupakan fenomena gunung es yang tidak hanya terjadi di Undip Semarang saja. Dia bilang banyak kasus bullying, tetapi nyaris tidak ada yang berani melapor. Rata-rata para pelaku merupakan korban.
"Kalau kita tidak putus mata rantai ini, ya repot. Banyak terjadi di tempat-tempat lain, tetapi mungkin kan mereka tidak berani. Ini kan kami mencari satu cara agar mereka berani mengungkap," ujarnya.
Selain itu, buruknya sistem pendidikan dokter spesialis ini menurutnya, akan sulit bagi masyarakat menemukan dokter yang memiliki empati. Fakta di lapangan, kata Misyal tidak jarang ditemukan dokter yang bersikap kurang enak saat menangangi pasien.
"Kalau cara mendapatkan dokter dengan cara kekerasan seperti ini, dihancurkan mentalnya, dibikin depresi bagaimana kita bisa memiliki dokter-dokter yang baik. Di militer tidak seperti itu," ujarnya.(mcr5/jpnn)
Sistem PPDS Undip dinilai bobrok, keluarga dr Aulia Risma minta kaprodi tanggung jawab.
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025
- Della Surya
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini