Keluarga Eril Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi dan Seorang Guru di Bern

jpnn.com, CENGKARENG - Perwakilan keluarga Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) setelah jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril tiba di tanah air.
Ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan jajaran disampaikan Elpi saat jenazah Eril tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada Minggu (12/6) sore.
"Atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Pak Presiden Joko Widodo bersama jajaran di Kemenlu yang membantu kami sekeluarga mulai dari masa pencarian hingga pengurusan dan kepulangan jenazah," ujar Elpi.
Elpi itu juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Geraldine Beldi, seorang guru di Bern, Swiss. Sebab, wanita itu yang pertama kali menemukan Eril di Sungai Aare.
"Kami juga berterima kasih kepada Geraldine Beldi, guru penemu jenazah Eril yang sangat teliti dalam setiap perjalanan menuju tempatnya mengajar melewati sungai Aare," ucapnya.
Diketahui, Eril yang berstatus anak sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, dinyatakan hilang setelah tenggelam di Sungai Aare, Swiss, Kamis (26/5).
Jenazah pria 22 tahun itu kemudian ditemukan pada Rabu (8/6).
Kemenlu bersama keluarga lantas membawa jenazah putra sulung Ridwan Kamil dari Swiss kembali ke Indonesia yang tiba pada Minggu ini.
Keluarga Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan seorang guru di Bern, Swiss setelah jenazah Eril tiba di Indonesia, Minggu (12/6).
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo