Keluarga Haeny, Mantan Bupati Tuban, dan Kisah Istana Pribadinya (2-Habis)
Butuh Tiga Tahun untuk Garap Jati Super
Senin, 08 Agustus 2011 – 04:28 WIB
Salah satu aset dan usaha Ali yang menggurita adalah SPBU yang tersebar mulai Bulu (perbatasan Tuban-Rembang) hingga Banyuwangi. "Itu belum seberapa. Suaminya jauh lebih kaya," ujar salah seorang pengurus parpol di Tuban yang menyaksikan lembar pengumuman yang ditandatangani Deputi Bidang Pencegahan KPK Cahya H. Harefa di KPU Tuban tersebut.
Pengumuman daftar kekayaan adalah persyaratan wajib bagi setiap calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Khusus untuk laporan kekayaan Haeny, KPK memerlukan empat lembar kertas HVS untuk memuatnya. Berbeda dari calon lain yang hanya perlu satu-dua lembar kertas.
Dalam laporan tersebut, cawabup yang diusung Partai Golkar itu memiliki harta tidak bergerak berupa 176 bidang tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 52,4 miliar. Terbanyak, lahan tersebut berada di Tuban. Jumlahnya 151 bidang. Selebihnya tersebar di sejumlah kota. Di antaranya, Magetan (9 bidang), Bojonegoro (3), Malang (2), Banjarnegara (2), Klaten (2), dan Sukoharjo (2). Lima kavling masing-masing tersebar di lima kota di Surabaya, Lamongan, Sleman, Pasuruan, dan Temanggung.
Harta bergerak (HB) bupati dua periode tersebut mencapai Rp 7,5 miliar. Harta tersebut berupa 34 mobil. Dua di antaranya termasuk kendaraan mewah. Yakni, Mercedes-Benz 2001 seharga Rp 1,2 miliar dan Hummer 2004 (Rp 1,4 miliar). HB lainnya adalah sembilan ekor kuda tunggangan senilai Rp 25 juta, emas (Rp 50 juta), dan batu perhiasan (Rp 850 juta).
Selama sepuluh tahun menjabat bupati Tuban, pasangan Haeny Relawati Rini Widyastuti dan Ali Hasan tidak hanya menjadi simbol kekuasaan di Bumi Ronggolawe
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408