Keluarga I Made Purnabawa, Korban Pembunuhan Sadis di Jembrana, Bali
Ajak Kakak Jalan-Jalan Terakhir ke Karangasem
Rabu, 22 Februari 2012 – 08:47 WIB

KENANGAN: Foto I Made Purnabawa bersama putri dan istrinya. Ketiganya menjadi korban pembunuhan yang diduga didalangi oleh sopir mereka. Foto: DOK RADAR BALI/JPNN
Guru Kiyul menceritakan, perjalanan hidup Ayu memang cukup miris. Sampai saat ini, tidak ada kejelasan siapa sebenarnya ayah kandungnya. Sebab, ibu Ayu, Ni Ketut Resika, memang tidak menikah dengan ayah biologis Ayu. Bahkan, sejak duduk di bangku SD atau ketika ibunya menikah dengan ayah tirinya, Ayu berada dalam asuhan kakek dan neneknya.
"Dia itu anaknya polos, baik, dan tidak pendendam. Dia juga sayang keluarganya," ujar Made Santika, putra Guru Kiyul. Selain cukup sering pulang ke Banyuning, terutama saat rerahinan (hari raya), Ayu juga secara rutin menghubungi kakeknya. Kalau sang kakek sakit, Ayu selalu mengirimkan obat.
"Di antara keluarga di sini, dia memang paling dekat dengan kakeknya. Apalagi, sejak dia SD, ibunya menikah lagi. Jadi, kakeknya itu yang selalu mengasuhnya," imbuh Santika.
Ayu kali terakhir pulang ke Banyuning pada 5 November lalu. Saat itu dia ditemani anaknya, Putu Anita, dan iparnya. Saat itu suaminya tidak bisa ikut.
SETELAH tiga hari "hilang", I Made Purnabawa beserta istri dan anaknya ditemukan tak lagi bernyawa Senin lalu (20/2). Ketiganya menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu