Keluarga Istana Bahrain pun Terbelah
Minggu, 20 Maret 2011 – 18:18 WIB
MANAMA - Di tengah situasi Bahrain yang terus memanas saat ini, keluarga Al Khalifa yang menjadi penguasa di negeri kerajaan tersebut ternyata tidak satu suara. Perpecahan di dalam keluarga kerajaan mulai muncul ke permukaan. Terutama dalam menyikapi unjuk rasa pendukung prodemokrasi atau anti pemerintah. Pangeran Salman menawarkan sistem parlementer yang menitikberatkan pengelolaan pemerintah pada kekuasaan legislatif. Pemerintahan itu akan mewakili tuntutan rakyat sekaligus mengakhiri sistem politik satu partai yang selalu menempatkan mayoritas Syiah sebagai minoritas dalam parlemen.
Sumber dekat keluarga kerajaan mengungkapkan kepada BBC bahwa Putra Mahkota Pangeran Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa, 41, tengah mencari jalan untuk mendekati para aktivis prodemokrasi dan mencari peluang untuk memulai dialog.
Baca Juga:
Sejauh ini koalisi kelompok agamais dan sekuler tetap menolak dialog apa pun dengan pemerintah sampai tuntutan utama mereka dipenuhi. Mereka menuntut kelompok mayoritas Syiah dilibatkan dalam mengelola pemerintahan. Mereka juga minta sistem pemerintahan diubah menjadi parlementer di negeri kepulauan tersebut.
Baca Juga:
MANAMA - Di tengah situasi Bahrain yang terus memanas saat ini, keluarga Al Khalifa yang menjadi penguasa di negeri kerajaan tersebut ternyata tidak
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer