Keluarga Korban Ambrolnya Selasar BEI Terbang ke Jakarta
jpnn.com, PALEMBANG - Para keluarga mahasiswa/i jurusan Akuntansi, Universitas Bina Darma (UBD) yang jadi korban ambrolnya selasar Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta langsung syok.
“Baru tahu pas Magrib inilah, dari temannya Meli dan ibu temannya. Saya juga lihat berita di televisi bahwa selasar BEI ambrol,” ujar Zaleha, 50, ibu dari korban Meli Anjani, 21, di rumahnya Lr Kedukan, Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, tadi malam.
Zaleha langsung menghubungi Meli. "Alhamdulillah ternyata dia dalam kondisi baik, hanya mengalami luka di pergelangan kaki kanannya,” ungkapnya mengaku lega.
Saat ini Meli dirawat di RS AL Mintoharjo. “InsyaAllah besok kami bakal ke Bina Darma untuk mengetahui secara pasti kondisi anak kami. Tapi kami senang dia dalam keadaan sehat,” lanjut Zaleha yang sehari-hari berdagang buah-buahan di Pasar 7 Ulu ini.
Menurutnya, saat mau pergi study tour, setiap mahasiswa diminta untuk menyiapkan uang Rp 4,2 juta agar bisa berangkat. “Waktu itu, saya cuma punya uang Rp 3,5 juta untuk biayainya. Kekurangan Rp700 ribu ditambahi temannya,” jelasnya.
Selain keluarga Meli, Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) juga menemui keluarga korban Fransiska Mardalena (22) di Jl Husin Basri, RT 002/001, Sukamulya, Pematang Lantar. Fransiska sendiri mengalami luka memar dan lecet pada pergelangan kaki.
“Masih diselamatkan. Alhamdulillah cuma memar tidak ada yang patah,” ujar Johan, ayah korban. Menurutnya, Fransiska sendiri yang mengabarkan neneknya, Elisabeth, yang tinggal di Jakarta bahwa dia mengalami musibah itu.
“Nenek kami baru mengabarkan keluarga di Palembang, sekitar pukul 12.15 WIB saat kejadian,” ujarnya. Saat ini dia tengah dirawat dijaga oleh neneknya. “Saya sudah telepon anak saya,” ungkapnya.
Para keluarga mahasiswa/i jurusan Akuntansi, Universitas Bina Darma (UBD) yang jadi korban ambrolnya selasar Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta langsung syok.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen