Keluarga Korban Bom Samarinda Akhirnya Dapat Bantuan
Dari waktu ke waktu, BNPT terus berusaha untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.
Namun, teroris terus bergerilya dan nekad untuk melakukan tindakan-tindakan brutal termasuk terhadap anak anak yang tak berdosa.
Kepada korban yang cedera, dia mengatakan bahwa penanganan psikologis mutlak dilakukan. Karena, aksi itu memiliki dampak negatif terhadap kehidupan mereka.
Sementara itu, Anggiat Banjarnahor didampingi keluarga besarnya menyampaikan bahwa pihaknya masih menyimpan sakit hati atas kejadian tersebut.
“Namun apa boleh buat takdir Tuhan menyatakan demikian sehingga ia harus pergi dari kami walaupun kami sangat mencintainya. Intan sudah berumur dua tahun lebih dan sedang lucu lucunya karena itulah kami sangat terpukul. Kedatangan kelaurga besar BNPT sungguh sangat berarti dan menghibur perasaan kami. Karena itu kami menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya dan berharap agar kejadian yang menimpa intan sudah yang terakhir di Indonesia,” tuturnya.
Intan adalah korban meninggal akibat aksi bom molotov yang dilakukan tersangka Juhanda di depan Gereje Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11).
Selain itu, beberapa anak lainnya mengalami cedera dan saat ini masih dirawat di rumah sakit. (jos/jpnn)
SAMARINDA – Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Abdul Rahman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel