Keluarga Korban Cebongan Protes Opini Publik
Rabu, 10 April 2013 – 16:27 WIB

Keluarga Korban Cebongan Protes Opini Publik
JAKARTA--Ungkapan kekecewaan meluncur dari mulut keluarga empat tahanan korban penembakan oleh 11 oknum Kopassus di Lapas Klas IIB, Cebongan, Sleman. Pasalnya, belakangan mereka sering dicap publik sebagai keluarga preman, karena empat tahanan itu disebut-sebut sebagai preman di kota Yogyakarta. Menurut pengakuan masing-masing keluarga, empat korban memiliki pekerjaan. Juan adalah seorang anggota kepolisian di Polsek wilayah Sleman. Ia sudah melalangbuana bertugas di Aceh, Timor-timur menjadi Brimob dan Yogyakarta.
Keluarga mengatakan jika korban penembakan Juan, Adi, Decky dan Dedi bersalah membunuh Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret lalu, maka mereka menerima tuduhan itu dengan lapang dada. Itu pun seharusnya melalui proses penyidikan dan prosedur hukum yang berlaku. Kekecewaan itu muncul ketika mereka melihat dukungan publik terhadap 11 oknum yang membunuh, karena empat orang itu dianggap preman.
Baca Juga:
"Kami selama ini tidak mendapatkan informasi utuh tentang kasus yang menjerat keempat korban, ini status mereka sebagai apa. Tapi tahu-tahu sudah dibentuk pada opini seperti ini. Bahwa mereka preman. Apa arti preman sesungguhnya. Seolah-olah kami ini keluarga preman. Jadi ada pembedaan dan diskriminasi, padahal ini saja belum jelas kasusnya," ujar Yohanes Lado, kakak dari korban penembakan, Dedi. Ini ia ungkapkan usai bertemu Albert Hasibuan, anggota Wantimpres di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (10/4).
Baca Juga:
JAKARTA--Ungkapan kekecewaan meluncur dari mulut keluarga empat tahanan korban penembakan oleh 11 oknum Kopassus di Lapas Klas IIB, Cebongan, Sleman.
BERITA TERKAIT
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI