Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian


Bagi Ambreen, belajar mengemudi hanyalah salah satu dari gaya hidupnya yang berubah pasca tragedi berdarah itu.
Dia juga harus meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang roti untuk merawat kedua putranya yang lebih muda, dan pindah rumah agar bisa tinggal di pemukiman yang hanya cukup berjalan kaki saja dari sekolah dan universitas kedua buah hatinya itu.
Untuk pertama kalinya juga, dia mengelola keuangan keluarga tanpa ditopang penghasilan dari pencari nafkah utama.
Keluarga harmonis
Ambreen jatuh cinta dengan eksekutif perbankan dan tutor studi bisnis Naeem Rashid di Pakistan. Mereka menikah pada tahun 1996.
Mereka kemudian memiliki dua anak di Pakistan - Talha dan Abdullah. Ayeen kecil lahir setelah keluarga mereka pindah ke Christchurch pada 2011.

(Disediakan: Ambreen Naeem)
Tahla baru berusia 21 ketika meninggal dalam tragedi penembakan berdarah di Christchurch.
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana