Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian
Bagi Ambreen, belajar mengemudi hanyalah salah satu dari gaya hidupnya yang berubah pasca tragedi berdarah itu.
Dia juga harus meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang roti untuk merawat kedua putranya yang lebih muda, dan pindah rumah agar bisa tinggal di pemukiman yang hanya cukup berjalan kaki saja dari sekolah dan universitas kedua buah hatinya itu.
Untuk pertama kalinya juga, dia mengelola keuangan keluarga tanpa ditopang penghasilan dari pencari nafkah utama.
Keluarga harmonis
Ambreen jatuh cinta dengan eksekutif perbankan dan tutor studi bisnis Naeem Rashid di Pakistan. Mereka menikah pada tahun 1996.
Mereka kemudian memiliki dua anak di Pakistan - Talha dan Abdullah. Ayeen kecil lahir setelah keluarga mereka pindah ke Christchurch pada 2011.
Photo: Ambreen dan Naeem Rashid pada hari pernikahan mereka pada tahun 1996.(Disediakan: Ambreen Naeem)
Tahla baru berusia 21 ketika meninggal dalam tragedi penembakan berdarah di Christchurch.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata