Keluarga Korban Christchurch Harus Belajar Nyetir Sendiri Tiga Bulan Setelah Kejadian
(ABC: Mazoe Ford)
Staf dari almamater anaknya secara pribadi mengirimkan piagam itu ke Ambreen setelah Talha tidak bisa menamatkan studinya karena tewas terbunuh dengan kejam.
"Kematian mereka memiliki tujuan, mereka mencintai orang-orang dan dalam kematian mereka menyatukan dunia," kata Ambreen.
Ambreen yakin Christchurch telah bersatu sejak serangan 15 Maret.
Teman-teman, tetangga, kelompok sukarelawan, dan beberapa orang asing telah meninggalkan makanan, memasak makanan halal, mencuci pakaian, mengantarnya berkeliling untuk melakukan tugas, dan mengirimkan hadiah dan kartu.
"Jika cinta ini tidak ada, saya tidak akan sekuat itu," katanya.
"Orang-orang yang memiliki cinta di hati mereka, mereka adalah pemenang dan orang-orang yang membenci di dalam hati mereka, mereka adalah pecundang."
Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata