Keluarga Korban Lion Air Jadi Rebutan Pengacara dari AS
Wisner menuduh Ribbeck Law "menjual" klien mereka ke dua perusahaan AS lainnya, Colson Hicks Eidson dan Bartlett Chen, dan bukannya muncul di pengadilan.
"Begitulah cara orang-orang ini menghasilkan uang," katanya.
"Mereka datang ke tempat kejadian persis setelah kecelakaan. Mereka mengejar keluarga korban, berusaha mendaftar mereka sebanyak mungkin lalu lepas begitu saja," katanya.
"Mereka lalu menyerahkannya ke perusahaan lain dan menunggu uang masuk," ujar Wisner.
ABC menghubungi Colson Hicks Eidson dan Bartlett Chen, tetapi kedua firma hukum ini tidak memberi jawaban.
Von Ribbeck mengaku bekerja saja dengan kedua firma hukum itu menggugat Lion Air. Ketiga perusahaan ini, katanya, terdaftar pada kasus yang diajukan di Chicago.
Von Ribbeck membantah semua tuduhan terhadap firma hukumnya sebagai "berita palsu yang tak perlu ditanggapi serius".
Dia mengancam akan menuntut pidana pencemaran nama baik terhadap ABC di Indonesia dan bersikukuh membela tindakan yang dilakukan perusahaannya.
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas