Keluarga Korban Tumpahan Minyak Balikpapan Merasa Tak Dipedulikan
Kelompok LSM lingkungan mendesak Dirut Pertamina diberhentikan dari jabatannya terkait terjadinya tumpahan minyak mentah yang menewaskan lima orang dan mencemari sekitar 80 km garis pantai Kalimantan Timur.
Lima hari setelah kejadian barulah Pertamina mengakui tumpahan minyak tersebut berasal dari salah satu pipa minyak bawah lautnya.
Sebelumnya Pertamina mengklaim bahwa tumpahan minyak dalam volume yang sangat besar di Teluk Balikpapan berasal dari kapal. Padahal tidak ada bukti adanya kapal yang tenggelam atau kandas saat itu.
Ketika tumpahan minyak terbakar, lima warga setempat yang sedang memancing tewas, termasuk Imam Nurokhim (41 tahun).
Perahu Imam terperangkap di tengah kebakaran minyak mentah tersebut.
Istri Imam, Rohani Baso kepada ABC menyatakan tidak ada seorang pun dari Pertamina atau pemerintah setempat yang telah menghubunginya.
Photo: Lima hari setelah kejadian barulah Pertamina mengakui tumpahan minyak mentah berasal dari jaringan pipanya yang bocor. (Supplied: Greenpeace)
"Saya tidak tahu bagaimana kami akan membiayai putri kami," katanya. "Kami kehilangan pencari nafkah keluarga."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata