Keluarga Mulyadi, Keluarga Paling Sakinah Se-Nusantara Versi Kementerian Agama
Bikin Grup BB untuk Forum Curhat Kakek hingga Cucu
Jumat, 19 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Keluarga Mulyadi Nitisusastro menjadi keluarga paling berbahagia kemarin. Mereka terpilih sebagai keluarga paling sakinah se-Nusantara. Keluarga dengan empat anak serta delapan cucu itu dipilih Kementerian Agama (Kemenag) dan menyisihkan 31 keluarga lainnya dari seluruh Indonesia.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
SUASANA di hall Bhirawa Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, riuh ketika nama Mulyadi Nitisusastro, 68, dan Tien Partini, 61, diumumkan menjadi juara pertama keluarga sakinah, Rabu (17/8) sore. Sejoli yang sudah 43 tahun menjadi suami-istri itu pun terus menebar senyum ketika berjalan menuju panggung kecil di depan ratusan hadirin.
Mereka berdua menerima piala, piagam penghargaan, dan uang tunai Rp 4 juta. Hadiah-hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Setelah menerima hadiah, kontestan lain yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua.
Mulyadi-Tien merupakan kontestan keluarga sakinah. Mereka lolos seleksi di tingkat Kecamatan Pituruh, tembus ke Kabupaten Purworejo, hingga mewakili Provinsi Jawa Tengah. "Alhamdulillah. Padahal, awalnya saya menolak ketika hendak didaftarkan pak lurah," ungkap Mulyadi yang ditemui setelah penganugerahan.
Keluarga Mulyadi Nitisusastro menjadi keluarga paling berbahagia kemarin. Mereka terpilih sebagai keluarga paling sakinah se-Nusantara. Keluarga
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala