Keluarga Pelapor Kasus SMA SPI Diteror, LPSK Turun Tangan
jpnn.com, SURABAYA - Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyebut bahwa keluarga pelapor dugaan pelecehan seksual di SMA SPI, Kota Batu mendapatkan sejumlah ancaman.
Kondisi pelapor mengalami tekanan sejak dua hingga tiga hari terakhir karena di media sosial muncul ancaman bagi para keluarga mereka.
"Ada DM (direct mesaage) yang mengancam dan itu sangat mengkhawatirkan," ujar dia saat konferensi pers di Kantor LBH Surabaya, Jumat (25/6).
Meski ancaman itu dilakukan di media sosial, tetapi sudah membuat pelapor beserta keluarganya ketakutan. Pengirim pesan ancaman itu juga tidak diketahui Arist.
Namun, dia menduga hal itu dilakukan segelintir kelompok yang menentang pelaporan kasus dugaan pelecehan itu.
"Saya tidak tahu mereka yang mengancam itu siapa, tetapi pasti ada kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan pelaporan itu," kata dia.
Saat ini pihaknya sudah menjaminkan keselamatan keluarga dan pelapor pada Lembaga Perlindungan Saksi dan pelapor (LPSK).
"LPSK terhitung mulai hari ini sudah mulai melakukan perlindungan kepada yang bersangkutan (pelapor,red)," ucap dia.
Pelapor yang mengaku jadi korban pelecehan seksual SMA SPI beserta keluarganya disebut mendapatkan ancaman di media sosial
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB
- LPSK Temui Keluarga Siswa Korban Penembakan di Semarang, Ini Hasilnya
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Sakral Desak Mantan Kepala Daerah di Dumai Ini Segera Diproses Hukum
- Pria Disabilitas di NTB Tersangka Pemerkosaan, 13 Korban, Ada Videonya
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya