Keluarga & Pelatih Hadir, Tribute to Daddies Dipastikan Bakal Haru

jpnn.com - Ajang Indonesia Masters 2025 menjadi panggung terakhir pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bermain di atas lapangan.
Setelah memutuskan gantung sepatu akhir 2024 silam, keduanya akan bermain pada turnamen BWF Super 500 di hadapan publik Istora Senayan, Jakarta.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters 2025 Armand Darmadji mengungkapkan bahwa untuk mengapresiasi pasangan Ahsan/Hendra pihaknya membuat acara Tribute to Daddies.
Nantinya acara tersebut akan diselenggarakan sebelum final Indonesia Masters 2025 pada Minggu (26/1/2025) mulai pukul 09.30 pagi WIB.
“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk The Daddies, kami ingin memberikan yang terbaik karena mereka juga selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar putra dari Alex Tirta itu.
Acara tersebut sengaja dibuat untuk bisa mengapresiasi prestasi yang telah ditorehkan Ahsan/Hendra selama berkarier di olahraga tepok bulu.
Sekjen PBSI, Ricky Soebagdja menilai karier juara BWF World Tour Finals 2019 sangat luar biasa sehingga perlu mendapatkan apresiasi.
“Dalam rangka kejuaraan ini, kami juga adakan Tribute to Daddies. Karena kami tahu Hendra/Ahsan punya prestasi luar biasa dan menjadi inspirasi para atlet muda Indonesia ke depan,” ungkap suami dari Cica Andjani itu.
Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dibuatkan acara khusus di sela-sela Indonesia Masters 2025 seusai memutuskan pensiun, Senin (20/11/2025)
- PBSI Apresiasi Gelar Juara Tim Beregu Campuran Indonesia di BAMTC 2025
- BAMTC 2025: Thailand Susah Payah Kalahkan Korea, Tunggu Indonesia di Empat Besar
- Live Streaming 8 Besar BAMTC 2025 Indonesia Vs Taiwan, Gratis
- Begini Progres Penyembuhan Cedera Bahu Anthony Sinisuka Ginting
- Melempem di Awal Tahun, Performa Chico Aura Dwi Wardoyo Jadi Sorotan
- BAMTC 2025: Alwi Farhan Pikul Beban Berat di Laga Melawan Hong Kong