Keluarga Pencari Suaka Tamil Diizinkan Tinggal di Perth, tetapi Masalah Mereka Belum Berakhir

Pengambilan keluarga tersebut membuat "mara"' komunitas Biloela yang memulai kampanye 'Home to Bilo' agar keluarga tersebut dikembalikan.
Anggota parlemen di tingkat nasional Ken O'Dowd yang membawahi daerah pemilihan termasuk Biloela mengatakan keluarga tersebut tidak layak mendapatkan status pengungsi, dan sudah mencoba semua upaya hukum yang ada.
"Mereka dianggap sebagai orang kapal dan mereka harus meninggalkan Australia," kata O'Dowd.
Bulan Juni 2018, Pengadilan Federal menolak banding keluarga tersebut untuk tidak dideportasi.
Hakim Caroline Kirton dalam keputusannya mengatakan bahwa Nades pernah kembali ke Sri Lanka sebanyak tiga kali semasa perang sipil dan tidak ada bukti bahwa keluarga itu akan mendapat ancaman bila mereka tinggal di Sri Lanka.
Usaha deportasi dihalangi
Pada malam hari Kamis 29 Agustus 2019, keluarga tersebut dipindahkan dari pusat tahanan imigrasi untuk dideportasi ke Sri Lanka.
Para pendukung mereka tiba di Bandara Melbourne untuk melakukan protes dan beberapa diantaranya berhasil masuk ke dalam kawasan landasan.
Kasus ini diajukan ke pengadilan dan keputusan sementara menunda deportasi diberikan ketika pesawat yang membawa mereka dalam perjalanan ke Darwin.
Keluarga pencari suaka keturunan Tamil yang ditahan di Christmas Island sejak tahun 2019 sekarang diizinkan tinggal di kota Perth (Australia Barat) untuk sementara namun masa depan mereka untuk tinggal di Australia masih belum jelas
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia