Keluarga Prabowo Melepas 'Parade 300 Perahu – 1.000 Nelayan' dan Menyapa Warga Muara Gembong Bekasi

“Saya paham kondisi sebagian besar para nelayan di nusantara dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk menyaksikan langsung kehidupan mereka dan mengetahui kendala-kendala yang mereka hadapi,” ujar Hashim.
Menurut data yang ada, Kampung Muara Beting yang dulu sempat dijuluki kampung “dolar” kini terancam hilang.
Kampung ini dulu dijuluki kampung dolar karena berlimpah hasil tangkapan laut, mulai dari ikan, udang, hingga kepiting.
Masyarakat yang tinggal di kampung ini pun makmur sentosa. Namun, kampung yang sempat berjaya di tahun 1980-an ini kini terancam hilang karena tergerus ombak dan kenaikan muka air laut (abrasi).
Jarak Kampung Muara Beting Ujung dengan pesisir pantai saat ini hanya 200 meter. Padahal, di awal tahun 2000, jarak tempuh dari kampung tersebut ke pesisir pantai mencapai sekitar 1,5 kilometer.
Abrasi dan penurunan muka tanah turut melenyapkan tiga kampung lain di Muara Beting Ujung.
Pendiri Anggrek KCB Sapto Yuli Isminarti mengatakan warga Kampung Beting adalah salah satu kampung di Desa Pantai Bahagia berpenduduk kurang lebih 7.000 orang.
Yuli, begitu ia dipanggil adalah seorang disabilitas yang juga penggerak ekonomi di daerah ini dengan memiliki usaha konveksi dan berupaya untuk memperkerjakan warga sekitar.
Parade 300 Perahu yang diinisiasi oleh Anggrek KCB merupakan bentuk dukungan kepada Capres Prabowo Subianto dan ini disambut baik oleh relawan PRPS.
- Prabowo Segera Cek Dugaan Penggelapan Anggaran MBG
- Rakernas IKA SKMA Bahas Rekomendasi Dukung Swasembada Pangan & Pengelolaan SDA Berkelanjutan
- Menteri PKP Maruarar Sirait Segera Selesaikan Polemik Meikarta
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG