Keluarga Ungkap Alasan Nekat Buka Paksa Peti Jenazah Pasien COVID-19

Keluarga Ungkap Alasan Nekat Buka Paksa Peti Jenazah Pasien COVID-19
Petugas pemakaman mengali pusara untuk pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (10/7). Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

jpnn.com, PAYAKUMBUH - Pihak keluarga pasien COVID-19 di Payakumbuh, Sumatera Barat membuka paksa peti jenazah dan melakukan pemakaman sendiri, pada Senin (24/8) malam.

Mereka mengaku nekat melakukan hal itu karena belum mendapatkan bukti jenazah terjangkit COVID-19.

"Penyebab terjadi penolakan oleh keluarga di Kelurahan Taeh Baruah tersebut, karena pihak keluarga tidak percaya bahwa pasien betul-betul terjangkit COVID-19," kata Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan, di Payakumbuh, Rabu.

Menurutnya, pihak keluarga hanya mendapatkan pemberitahuan melalui lisan tanpa ada keterangan tertulis dari otoritas berwenang.

Setelah itu, pihak keluarga juga tidak mempercayai penjelasan dari gugus tugas bahwa pasien berinisial YS sudah dimandikan sesuai protokol, sehingga keluarganya berinisiatif memandikan dan memakamkan tanpa protokol COVID-19.

"Padahal pemulasaran, mulai dimandikan, dikafani dan dishalatkan sudah diikuti atau dilihat oleh pihak keluarga," ujarnya lagi.

Padahal, katanya pula, warga tersebut pada awalnya sudah sepakat akan mengikuti anjuran dari gugus tugas. Hanya saja, karena prinsipnya mereka tidak mempercayainya, sehingga terjadi hal tersebut.

"Tetapi, setelah melihat bukti surat dari Laboratorium Universitas Andalas Padang, mereka baru ketakutan dan menyadari kesalahannya. Saat ini telah ada yang dites usap," kata dia pula.

Pihak keluarga pasien COVID-19 di Payakumbuh, Sumatera Barat membuka paksa peti jenazah dan melakukan pemakaman sendiri, pada Senin (24/8) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News