Keluh Kesah Manohara Selama Jadi Istri Pangeran Kesultanan Kelantan
Sering Pakai Perhiasan, Dicopot Bodyguard Setelah Acara
Senin, 01 Juni 2009 – 06:49 WIB
![Keluh Kesah Manohara Selama Jadi Istri Pangeran Kesultanan Kelantan](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir01062009/img01062009183811.jpg)
Keluh Kesah Manohara Selama Jadi Istri Pangeran Kesultanan Kelantan
Sejak menikah dengan putra mahkota Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, Manohara Odelia Pinot merasa kehidupannya berubah drastis. Saat ada kesempatan, mantan model itu memutuskan lari dan kembali kepada orang tuanya di tanah air.
M Satibi, Jakarta
-----------------------
------------------------
M Satibi, Jakarta
-----------------------
WAJAH Manohara Odelia Pinot, 17, terlihat berseri-seri saat memberikan keterangan pers di markas Laskar Merah Putih, kawasan Petojo, Jakarta Barat, kemarin (31/5). Saat itu gadis cantik tersebut didampingi sang ibu, Daisy Fajarina, dan pengacaranya, Yuli Andre.
Manohara mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 07.30 kemarin. Dia didampingi ibu dan kakak kandungnya, Dewi Sari Asih. Mereka tiba di tanah air dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 823 dari Singapura.
Dari terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Manohara bersama ibu dan adiknya disambut meriah anggota Laskar Merah Putih pimpinan Edi Hartawan. Mereka pun mengawal Manohara ke markas Laskar Merah Putih.
Sejak menikah dengan putra mahkota Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, Manohara Odelia Pinot merasa kehidupannya berubah drastis. Saat ada
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah