Keluh Kesah Manohara Selama Jadi Istri Pangeran Kesultanan Kelantan
Sering Pakai Perhiasan, Dicopot Bodyguard Setelah Acara
Senin, 01 Juni 2009 – 06:49 WIB

Keluh Kesah Manohara Selama Jadi Istri Pangeran Kesultanan Kelantan
Manohara berencana menempuh jalur hukum terhadap sang suami. Dia juga tidak mau kembali ke Malaysia, meski suaminya memohon dan meminta maaf atas perlakuannya. "Saya ingin sekolah dan tinggal selamanya di Indonesia," katanya. Dia juga ingin kembali menekuni profesi model seperti dulu.
Bagaimana soal foto dan kegiatannya selama ini yang menunjukkan dirinya seperti berbahagia di Malaysia" Manohara mengatakan, semuanya direkayasa. "Sebelum acara, harus mengikuti briefing lebih dulu. Jika bersikap kurang baik atau tidak tersenyum, saya akan kena hukuman," tuturnya. Dia mengaku pernah menelepon dan mengadukan nasibnya ke Kedubes Indonesia di Kuala Lumpur. Tapi, tidak ada yang berusaha menolongnya.
Manohara juga sering tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnya. Tetapi, perhiasan yang dikenakannya saat tampil di depan publik tersebut bukan miliknya. Semua hanya dipinjamkan. "Perhiasan berlian itu kepunyaan raja. Saya hanya dipinjami. Pulang dari acara, semua dilepas lagi oleh bodyguard," ceritanya.
Manohara menuturkan, dirinya memang mendapatkan uang dari kesultanan. Tetapi, dia sama sekali tidak pernah menggunakannya. "Sempat dikasih 3 ribu ringgit (sekitar Rp 9 juta), tetapi enggak pernah saya gunakan. Sebab, harus menggunakan perizinan untuk membelanjakannya," katanya.
Sejak menikah dengan putra mahkota Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, Manohara Odelia Pinot merasa kehidupannya berubah drastis. Saat ada
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu