Keluhkan SBY-Boediono yang Rajin Impor Pangan

jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Pol-Tracking Institute mengungkapkan tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono dalam bidang ekonomi mencapai 70,9 persen. Ini disampaikan dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Publik 4 Tahun Kinerja Pemerintah dan DPR ” di Jakarta Pusat, Minggu, (20/10).
Menurut Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto, ini diakibatkan selama Presiden SBY memerintah, banyak kebijakan mengimpor bahan pangan.
"Kita tidak bisa memiliki kedaulatan pangan. Sejak tahun 2004, kami menolak impor beras, kita punya petani kenapa harus impor, tapi ini tetap saja berjalan," kata Hasto dalam diskusi.
Akibat kebijakan yang terus membuka peluang impor, kata Hasto, liberalisasi perdagangan kini merajai ekonomi di Indonesia. Menurutnya, hampir sekitar Rp 160 triliun dihabiskan pemerintah selama 4 tahun belakangan ini untuk mengimpor paangan yang sebenarnya bisa dihasilkan petani di Indonesia.
"Dari survei yang dikeluarkan ini kita bisa melihat juga, 91 persen masyarakat mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang tinggi, karena impor. Inilah yang menyebabkan masyarakat tidakpuas," kata Hasto.
Pemerintahan selanjutnya, kata dia, harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan mengutamakan kedaulatan pangan dibanding rajin mengimpor pangan dari petani asing. (flo/jpnn).
JAKARTA - Hasil survei Pol-Tracking Institute mengungkapkan tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakal Salat IdulFitri di Jakarta, Wapres Gibran: yang Penting Sungkem ke Presiden Dulu
- Irjen Iqbal Dipromosikan ke DPD, Bintang 3?
- Cuaca Ekstrem Berlanjut di Jateng hingga 15 Maret, Ramadan Waspada Bencana
- Polda Jateng Terapkan Strategi Aglomerasi Dalam Mengelola Arus Mudik & Balik Lebaran 2025
- Hadapi Arus Mudik, Jasa Marga Patroli Lubang & Genangan di Tol Semarang-Batang 24 Jam
- Dedi Mulyadi Segera Teken Pergub, Larang Alih Fungsi Lahan Perkebunan & Pertanian untuk Cegah Bencana