Kelulusan Siswa Nakal Dipasrahkan Sekolah

Mendikbud Sambangi 73 Pelajar Nakal yang Terjaring Jajaran Polda Metro Jaya

Kelulusan Siswa Nakal Dipasrahkan Sekolah
Kelulusan Siswa Nakal Dipasrahkan Sekolah
"Sekarang tidak boleh cengengesan, tidak boleh cengar-cengir, harus serius belajar," tegas Nuh. Dia mengingatkan para siswa supaya ikut prihatin dengan jerih payah para orang tua yang mencari uang untuk biaya makan dan sekolah. Nuh lantas menyalami satu persatu siswa yang berjajar didampingi orang tuanya. Keharuan lagi-lagi pecah dalam momen ini. Ada sebagian siswa sampai bersujud di kaki orang tuanya memohon ampunan.

 

Kepada sejumlah kepala sekolah yang hadari, Nuh berpesan supaya ikut menjaga perilaku siswa. "Memang wewenangnya hanya di lingkup sekolah. Tetapi harusnya juga bertanggung jawab di luar sekolah," kata dia.

Kepada para kepala sekolah yang siswanya terus-terusan terlibat tawuran pelajar, akan dilakukan pembinaan. Jika masih tidak bisa mengatasi siswanya, Nuh meminta ada penyegaran kepala sekolah yang dilakukan kepala daerah.

 

Sebelum memberikan wejangan, Nuh terlihat kaget saat diberi kesempatan melihat barang bukti yang disita dari para pelajar itu. Barang bukti itu di antaranya gir sepeda motor yang diikat sejenis sabuk. Selain itu juga ada ketapel dengan kelereng sebagai pelurunya. Yang paling menyesakkan, anak-anak tersebut membawa celurit, gergaji, samurai, dan aneka benda tajam lainnya.

 

JAKARTA - Aksi 73 murid kelas III SMA dan sederajat yang digaruk jajaran Polda Metro Jaya sangat brutal ketika terlibat tawuran pelajar di jalanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News