Kelurahan Masih Buta soal BLSM

Kelurahan Masih Buta soal BLSM
Kelurahan Masih Buta soal BLSM
Salah satunya Mulyadi (33), warga Drajat ini mempertanyakan kapan pencairan BLSM. Pria yang bekerja sebagai penarik becak ini mengaku belum mendapat kartu pengendali sosial (KPS) sebagai syarat pengambilan BLSM. Mulyadi yang pernah menerima bantuan langsung tunai (BLT) tahun 2009, berharap ia bisa mendapat BLSM untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari.

Hal yang sama dialami Linda (39), warga Kalitanjung Barat ini meminta BLSM segera dicairkan secepatnya, mengingat keperluaan masyarakat yang mendesak menjelang puasa dan tahun ajaran baru. Ia sendiri merupakan penerima BLT sebelumnya, dan juga pemegang KCMS dan Jamkesmas. “Masa BLSM kali ini tidak dapat,” ungkapnya. Untuk BLSM ini, ia pun masih bingung tentang mekanisme penyalurannya, apakah di Kantor Pos atau di keluruhan atau RT/RW. Wanita dengan 4 anak ini mengaku belum mendapat KPS sebagai syarat penerima BLSM.

Saat Radar (grup JPNN) meminta konfirmasi dari Kantor Pos Cirebon, tak ada satupun petugas yang mau menemui untuk menjelaskan kepastian mekanisme pencairan BLSM. Menurut sekuriti setempat, kepala Kantor Pos Cirebon sedang sibuk dan tidak bisa ditemui. “Iya lagi gak ada, lagi sibuk. Coba ke sini lagi hari Rabu,” katanya. Sebelumnya, Kantor Pos Cirebon mengklaim telah mendistribusikan KPS di dua kelurahan, yakni Drajat dan Kesambi. (jml)

KESAMBI– Pembagian dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News