Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik

Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik
Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik
Kemudian, pembiaran terhadap terminal bayangan seperti yang terdapat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Lalu angkot ngetem di Pasar Tanah Abang, perempatan Slipi, serta lokasi lainnya. “Ketidaktegasan tersebut membuat jumlah titik kemacetan semakin bertambah dari hari ke hari,” ujarnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap, dinas terkait memperbaiki kinerjanya. Mereka harus bertindak tegas dalam menangani kemacetan. Kemudian, program-program yang tidak efektif diperbaharui agar menjadi efektif dan bisa mengurai simpul-simpul kemacetan yang ada. “Andai saja dinas terkait mau bekerja lebih keras lagi, saya yakin titik kemacetan di ibu kota bisa berkurang,” tuturnya.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa mengungkapkan, titik kemacetan di ibu kota saat ini mencapai 747 titik. Hal tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan petugasnya di lapangan. Penyebab munculnya titik-titik kemacetan tersebut, antara lain parkir liar yang tak kunjung ditertibkan dan pintu masuk dan keluar pusat perbelanjaan yang memang sangat banyak jumlahnya.  “Selain itu, juga dikarenakan lemahnya disiplin para pengguna jalan dalam berlalu lintas,” terangnya.

Polda Metro Jaya sendiri mencatat jumlah kendaraan yang beredar di Jakarta saat ini ada 11.362.396 unit yang terdiri dari roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit. Dari jumlah ini, 98 persen adalah kendaraan pribadi sisanya sebanyak 859.692 unit atau 2 persennya angkutan umum yang mengangkut 66 persen  total penduduk Jakarta.

KALANGAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mempertanyakan keefektifan program penanganan kemacetan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News