Kemah Nusantara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kemah Nusantara
Presiden Jokowi menerima tanah dan air dari DKI Jakarta yang dibawa Gubernur Anies Baswedan di Kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3). Tangkapan layar akun Setpres di YouTube

Dua orang ini akan berdoa terlebih dahulu di depan rumah dan setelah berdoa, kemudian mereka mengitari rumah dengan menyapu dan menyirami sekeliling rumah dengan air. Biasanya doa dilakukan secara Islam.

Di beberapa daerah masih ada yang melengkapi upacara dengan bakar kemenyan sebagai pelengkap sesajen yang berupa kembang setaman.

Yang tidak kalah penting adalah perhitungan naga dina, atau perhitungan hari baik yang dipercaya membawa keberuntungan. Jokowi sangat percaya kepada perhitungan primbon Jawa dan punya hari baik yang menjadi andalannya, yaitu Rabu Pon.

Kalender Jawa mengenal lima hari, Kliwon, Legi, Paing, Pon, dan Wage.

Rabu Pon menjadi favorit Jokowi untuk melakukan keputusan-keputusan penting, misalnya melantik pejabat atau melakukan reshuffle kabinet. Dalam beberapa kasus reshuffle dan pelantikan menteri, Jokowi memilih hari Rabu sebagai hari favorit.

Hal yang sama diambil Jokowi ketika menghitung pelaksaan gawe politik nasional seperti pemilu.

Tradisi slup-slupan atau ngangslupi omah itulah yang dilakukan Jokowi pada saat melakukan Kemah Nusantara di IKN Nusantara.

Dalam acara itu 34 gubernur dari seluruh Indonesia diundang dan diminta membawa uba rampe tanah dan kendi berisi air dari wilayah masing-masing.

Menerima persembahan Anies saat di Kemah Nusantara mungkin akan membuat hati Jokowi menggerundel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News