Kemajuan Sepak Bola Nasional Tergantung Pelatih Usia Dini

"Saat ini banyak klub yang lebih memilih mendatangkan dan memainkan pemain senior atau berpengalaman, mahal dan dari luar negeri daripada menggunakan pemain muda lokal yang berpotensi," kata Indra Sjafri.
Pelatih asal Padang ini menitikberatkan tentang filosofi grassroot atau pembinaan pemain usia dini (usia 6-12 tahun) kepada peserta Coaching Clinic dan Bedah Buku ini.
Filosofi grassroot berisi tentang semua anak usia 6-12 tahun harus diberikan kesempatan bermain. Sepak bola di usia segitu bisa dimainkan di mana saja, tidak ada diskriminasi, menarik dan tetap menjunjung tinggi fair play.
"Sepak bola tidak boleh membuat anak stress, tapi harus membuat anak senang," sebut pelatih berlisensi A AFC ini.
Tugas pelatih usia dini di sini yaitu bisa melihat bakat dan potensi anak, serta bisa dikembangkan semaksimal mungkin sehingga mampu mencetak pesepakbola handal.
Selain itu pelatih harus bisa memunculkan semangat, memotivasi dan mendorong tim.
"Pelatih usia dini tidak boleh intervensi anak. Pelatih juga harus sabar," tutur pelatih 54 tahun ini.
Untuk itu diperlukan peranan pelatih usia dini dalam membangun sebuah tim. Tim tidak harus bagus dari segi teknis tapi juga harus memikirkan sikap atau attitude sehingga tim tersebut bisa dicintai masyarakat.
Coaching Clinic dan Bedah Buku bersama Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri sukses terselenggara di Auditorium Unrika, Batam, Kepri, Senin (23/10).
- Gemerlap Danantara
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- PSSI belum Pastikan Indra Sjafri jadi Pelatih Timnas untuk SEA Games 2025
- Indra Sjafri Ditugaskan PSSI Mempersiapkan Timnas Indonesia ke SEA Games 2025
- Timnas U-20 Indonesia Gagal Raih Prestasi di Piala Asia U-20, Indra Sjafri Dipecat