Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya

Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya
Ilustrasi - vaksinasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Kesehatan dr Kemal Akbar Suryoadji menyatakan jika vaksinasi meningitis tetap menjadi pertimbangan penting bagi individu yang akan menjalankan ibadah haji dan umrah.

Vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan yang sangat penting bagi para jemaah.

Pasalnya, dalam pelaksanaan ibadah haji ada pertemuan massal jutaan jemaah haji lebih dari 180 negara.

Pertemuan sesama jemaah haji dalam menjalankan ibadah ini menciptakan kondisi yang memungkinkan penyebaran penyakit menular dengan mudah.

“Status Arab Saudi sebagai wilayah endemis penyakit meningokokus semakin menegaskan pentingnya vaksinasi. Risiko tertular dan menyebarkan penyakit menular meningkat akibat tingginya jumlah jemaah yang datang dari berbagai penjuru dunia," terang Dr Kemal, dokter di Klinik FIT Pondok Indah, Jakarta Selasa (18/2).

Dia menegaskan vaksin meningokokus kuadrivalen yang melindungi dari serogrup utama (A, C, W, dan Y), telah menjadi alat utama dalam mengurangi kejadian penyakit meningokokus invasif (IMD).

Setelah diperkenalkannya vaksinasi meningokokus selama ibadah haji, rata-rata jumlah kasus penyakit meningokokus invasif yang terkait dengan haji menurun dari 13 kasus per tahun pada 1995 menjadi 2 kasus pada tahun 2011.

Baik vaksin polisakarida maupun vaksin konjugat ACWY dapat digunakan jemaah dari luar negeri. Akan tetapi terdapat perbedaan kebijakan dalam masa berlaku vaksinasi.

Praktisi Kesehatan Kemal Akbar Suryoadji menyatakan vaksinasi meningitis tetap menjadi pertimbangan penting bagi individu yang akan menjalankan ibadah & umrah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News