Kemampuan Diplomat RI di Luar Negeri Dipertanyakan
Terkait Berdirinya Kantor Perwakilan OPM di Inggris
Senin, 06 Mei 2013 – 01:40 WIB
JAKARTA - Berdirinya kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris, hendaknya dijadikan bahan bagi Pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi kemampuan para diplomatnya di luar negeri. Sebab, para diplomat RI di luar negeri dianggap kurang aktif dalam menggalang opini positif tentang Papua. Benny Wenda merupakan seorang kepala suku di Lembah Baliem yang pernah didakwa melakukan penyerangan di Abepura pada 2002. Insiden itu menewaskan seorang anggota Polri.
Wakil Ketua Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan luar negeri, TB Hasanuddin, mengungkapkan, dirinya mendapat informasi bahwa OPM juga tengah berupaya membuka kantor perwakilan di Jerman. Menurutnya, upaya OPM membuka perwakilan di Inggris dan tak lama lagi Jerman itu memang seolah tak ada halangan.
"Ini menunjukan bahwa kemampuan diplomatik Indonesia dalam membentuk opini di luar negeri memang sangat rendah dan keteteran. Coba bandingkan, di dua negara itu kita menempatkan puluhan diplomat, atase dan pejabat teras lainnya termasuk atase pertahanan dan perwakilan dari BIN. Tapi malah kalah oleh seorang Benny Wenda," kata Hasanuddin, Minggu (5/5).
Baca Juga:
Benny kemudian kabur ke Papua Nugini untuk bertemu istrinya di kamp pengungsian. Hingga akhirnya, Benny pada 2003 mendapat suaka dari Pemeirntah Inggris dan terus berkampanye soal kemerdekaan Papua.
JAKARTA - Berdirinya kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris, hendaknya dijadikan bahan bagi Pemerintah Indonesia
BERITA TERKAIT
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024