Kemampuan Mentok, Sekolah Harus Berikan Pendampingan
Senin, 30 Juli 2012 – 13:05 WIB
JAKARTA--Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang pertama mulai digelar serentak, Senin (30/7). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, uji kompetensi itu persis seperti orang check up kesehatan. Hasil dari check up itu untuk perbaikan. Setelah dilakukan pemetaan kemudian dilakukan pengukuran kinerja. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menyampaikan, UKG di DKI Jakarta diikuti oleh sebanyak 41.571 peserta. Dia mengatakan, UKG dilakukan secara bertahap dan berjenjang. "Para guru di Jakarta sudah siap mengikuti UKG. Guru yang sudah mengikuti UKG diharapkan kembali lagi ke sekolah, sehingga tugas mengajar bisa tetap berjalan," ujar Yudi.
Menurutnya, UKG bukan untuk meningkatkan kemampuan guru dan menyatakan lulus atau tidak lulus. Kemampuan para guru ditingkatkan melalui pelatihan atau kursus. "Kalau kemampuannya mentok, sekolah harus bisa memberikan pendampingan," terang Nuh di sela inspeksi mendadak (sidak) pelaksaan UKG di SMP Negeri 19 RSBI, Jakarta, Senin (30/7).
Baca Juga:
Selain sebagai pemetaan, lanjut Nuh, UKG sebagai dasar kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sebagai profesi, maka basisnya harus berbasis profesionalitas. "Tidak perlu didekati dengan pendekatan politik, tetapi gunakan pendekatan ini (UKG) untuk kebaikan dari sang guru. Oleh karena itu, dari awal kami tegaskan (UKG) tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan. Semata-mata untuk kualitas guru itu sendiri," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA--Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang pertama mulai digelar serentak, Senin (30/7). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad
BERITA TERKAIT
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia