Kemarahan Rakyat Makin Besar, China Isyaratkan Revisi Nol Covid-19
jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China telah mengisyaratkan kesiapannya untuk melonggarkan kebijakan radikal "nol-COVID", menyusul gelombang protes baru-baru ini terhadap penguncian dan langkah pembatasan ketat lainnya.
Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan, yang bertanggung jawab atas langkah pencegahan penyebaran COVID, mengatakan bahwa patogenisitas varian Omicron melemah, menurut laporan kantor berita Xinhua.
Sun juga mengatakan bahwa pemerintah telah mengatur kondisi "untuk mengubah langkah-langkah tanggap epidemi".
Pernyataan Sun di Komisi Kesehatan Nasional itu disampaikan menyusul kemarahan publik di seluruh China selama akhir pekan lalu terhadap langkah-langkah pembatasan COVID yang ketat.
Beberapa demonstran secara terbuka mencela Partai Komunis yang berkuasa yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping??????.
Hingga Kamis, China telah mencatat kasus COVID-19 harian sekitar 33.000 di daratan, menurut komisi tersebut.
Angka itu sedikit menurun dari rekor tertinggi yang mencapai hampir 39.000 pada Minggu, tetapi masih berada pada level yang tinggi.
Setelah aksi protes, beberapa pembatasan di Guangzhou, China selatan, telah dilonggarkan, di mana restoran, bioskop, dan pusat rekreasi dibuka kembali, menurut berita Xinhua.
Aksi masyarakat menentang kebijakan Covid-19 pemerintah China mulai menunjukkan hasil
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Puluhan Massa dari AMPPUH Gelar Demonstrasi, Begini Tuntutan Mereka
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia