Kemarau, Beli Air Untuk Mandikan Jenazah
Sabtu, 08 September 2012 – 08:25 WIB
PADALARANG--Ratusa n warga RW 01, Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda krisis air parah akibat kemarau panjang, Bahkan, warga terpaksa mengkonsumsi air yang berasal dari sawah untuk kebutuhan minum dan memasak sehari-hari. Lebih miris lagi, sempat ada warga yang meninggal, keluarga jenazah harus membeli air dari kampong tetangga sebelah.
Diungkapkan Tarmilah (63) beberapa waktu lalu suaminya meninggal dunia. Kesedihannya bertambah saat pihak keluarga sempat kesulitan mendapatkan air bersih untuk memandikan jenazah suaminya. Hingga harus membeli beberapa jerigen air di kampung sebelah.
Baca Juga:
"Tiga hari lalu, waktu mau memandikan jenazah suami, kami sulit sekali mendapatkan air. Akhirnya, mendadak beli ke kampung sebelah," kata Tarmilah saat ditemui Bandung Ekspres (Grup JPNN) di kediamannya, Jumat (7/9).
Kekurangan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok ini sudah dirasakan warga sejak memasuki musim kemarau. Bahkan kini untuk kebutuhan rumah tangga saja, warga mengandalkan air sawah yang dialirkan dengan menggunakan selang kecil dan kemudian ditampung di sebuah bak. "Butuh waktu sehari penuh, biar bak itu penuh karena airnya dibagi-bagi sekampung. Makanya saya harus menghemat persediaan air ini," kata dia.
PADALARANG--Ratusa n warga RW 01, Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda krisis air parah
BERITA TERKAIT
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal