Kemarau, Beli Air Untuk Mandikan Jenazah
Sabtu, 08 September 2012 – 08:25 WIB
Namun sejak musim kemarau melanda sekitar empat bulan lalu, mata air Tarenggong tak mampu menyediakan air lagi. Warga pun, akhirnya mengandalkan air sungai Cimeta yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kampung tersebut. "Tapi karena musim kemarau yang panjang seperti ini, sungai itu pun menjadi kering. Warga akhirnya mengandalkan air dari sawah," kata Omin (55), warga lainnya.
Omin menyatakan, warga setempat terpaksa memanfaatkan air sawah yang dialirkan melalui pipa berdiameter lima sentimeter pada sebuah bak berukuran 1x2 meter yang berfungsi sebagai tempat penampungan. Dari bak tersebut, air sawah itu kemudian didistribusikan kepada seluruh warga melalui sebuah selang mungil ke dapur.
Meski khawatir mempengaruhi kesehatan akibat mengonsumsi air sawah, ia mengaku tak pernah sakit perut atau mengalami diare. Bahkan, menurut dia dirinya belum mendengar ada warga Cikamuning yang sakit setelah mengonsumsi air sawah tersebut. "Mau gimana lagi, daripada tidak minum, kami terpaksa minum air sawah ini," keluhnya. (jnr)
PADALARANG--Ratusa n warga RW 01, Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilanda krisis air parah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter