Kemarau Panjang Ganggu Pembiakan Ikan

Kemarau Panjang Ganggu Pembiakan Ikan
Kemarau Panjang Ganggu Pembiakan Ikan

"Biasanya setelah hasil perkawinan, larva dipanen kemudian dikembangkan di warung (sejenis kolam khusus untuk pembiakan larva). Kalau sudah ukuran 3-5 cm baru bibit dipanen, nah yang mati kebanyakan ukuran 1 cm karena pengaruh kemarau tadi," kata Wahyu.

Turunnya produksi bibit ternyata berpengaruh pada pasokan ikan di tiga Kecamatan, Sungai Lilin, Keluang dan Babat Supat. "Para petani pembesaran ikan biasanya membeli bibit di kita, ini saja kita tidak bisa memenuhi karena kemarau. Apalagi Lele dan Patin, padahal permintaan terutama Sungai Lilin sangat tinggi," tukasnya.

Untuk pengembangan produksi bibit diakuinya butuh sejumlah perbaikan. Baik itu peningkatan sarana prasarana maupun sumber daya manusia, "Memang masih terbatas" cetusnya.

Wahyu mengaku kualitas air pengaruh. Apalagi proses pembiakan mulai dari penetasan telur dan seterusnya, serta pembesaran ikan sangat bergantung instalasi air yang baik. "Tapi untuk usaha pembesaran sebetulnya ada metodenya, kolam sebelum digunakan diberi kapur golomit dicampur kapur tohor dulu. Jadi ada metodenya, jangan asal kembangkan kolam saja, kita juga melakukan program penyuluhan kepada kelompok tani dan memberikan bantuan bibit," pungkasnya (kur)

SUNGAI LILIN - Musim kemarau berpengaruh besar terhadap pembiakan bibit ikan. Seperti di Balai Benih Ikan Sungai Lilin, yang berlokasi di desa Pinang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News