Kemarau Panjang, Jateng Masih Surplus Beras Hingga 2,41 Juta Ton

jpnn.com, SEMARANG - Pasokan pangan di Jawa Tengah (Jateng) dipastikan aman meski kemarau panjang melanda di wilayah tersebut.
Bahkan, ketersediaan beras di provinsi ini masih surplus 2,41 juta ton.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana menyampaikan stok beras tahun ini mencapai 6,37 juta ton lebih, sedangkan kebutuhannya hanya sebesar 3,96 juta ton sehingga masih terdapat surplus 2,41 juta ton.
"Pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional, karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup," kata Nana Sudjana usai meninjau bongkar muat beras impor dari Kamboja di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Gudang Bulog Randugarut, Semarang, Kamis (2/11).
Nana Sudjana mengatakan produksi beras yang surplus menunjukkan perhatian serius Pemprov Jateng pada persoalan pangan.
Berbagai program dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan, salah satu komoditasnya adalah beras.
Upaya menjaga stok pangan juga dalam rangka untuk mengendalikan angka inflasi.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan produksi beras yang surplus hingga 2,41 juta ton menunjukkan perhatian serius Pemprov Jateng pada persoalan pangan
- Pemprov Jateng Siap Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk Bantuan Keuangan Desa
- Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog di Panen Raya 2025
- Berhalalbihalal Bersama ASN, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tegaskan Larangan Jual Beli Jabatan
- Usai Lebaran, Herman Deru Ikut Panen Raya Serentak Bersama Presiden Prabowo di Kabupaten OKI
- Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Gubernur Herman Deru Salurkan Bantuan Simbolis Kepada Kelompok Tani
- Ahmad Luthfi Optimistis Jateng Mampu Memenuhi Target Produksi 11,8 Juta Ton Padi