Kemarau Panjang, Petani Rugi Besar
jpnn.com - SUKADANA - Petani di Kabupaten Kayong Utara dengan sangat terpaksa menunda penanaman bibit padi (semai). Penundaan ini dilakukan lantaran musim kemarau menimpa Kabupaten Kayong Utara yang sudah hampir tiga bulan.
Seorang petani Desa Benawai Agung, Sabarudin menerangkan, akibat panas yang panjang mengalami kerugian. Ia yang dulunya dalam setahun bisa panen tiga kali, sekarang hanya bisa memanen padi dua kali saja dalam setahun.
“Kami saat ini belum membibit, tapi padi kami yang sudah terlanjur ditanam saat ini sudah banyak yang mati karena panas yang sudah terlalu terik, habis total. Dalam satu tahun itu, kami bisa tiga kali panen, tapi tahun ini sepertinya hanya dua kali saja, karena sampai saat ini belum ada hujan,” kata Agung.
Selain masalah kemarau, para petani pun merasa kewalahan terhadap hama yang bertubi-tubi menyerang lahan pertanian warga. Dengan keterbatasan racun dan pupuk, sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat mempertahankan hasil panen padi yang baik.
Petani sangat berharap bantuan pemerintah dalam menyediakan racun hama dan pupuk, sehingga padi mereka dapat tumbuh dengan baik. “Biaya tanam padi ini cukup besar. Kami yang tidak mampu ini hamal ah, pupuk juga, karena padi ini macam-macam penyakitnya. Kami sudah letih juga memberantas hama,” tegas Agung. (lud)
SUKADANA - Petani di Kabupaten Kayong Utara dengan sangat terpaksa menunda penanaman bibit padi (semai). Penundaan ini dilakukan lantaran musim kemarau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Imbas Banjir di Grobogan, 2 Perjalanan KA Daop Semarang Dibatalkan
- Honorer Databse BKN Penasaran soal Seragam PPPK Paruh Waktu?
- Kesaksian Sekuriti dalam Peristiwa Kebakaran Glodok Plaza
- 6 Anggota Sindikat Penjual Bayi Ditangkap di Pekanbaru, Korban Orang Tak Mampu
- Keberadaan Mbak Ita Masih Tanda Tanya, Pj Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya
- KPK Menggeledah Kantor Dinas PUPR Riau di Pekanbaru