Kemarau, Ratusan Hektar Lahan Terancam Gagal Panen
Minggu, 11 September 2011 – 14:39 WIB
BOGOR – Musim kemarau yang berkepanjangan tak hanya merenggut jiwa Wati (12), warga Pasar Rebo RT 04/02, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo. Tapi juga mulai mengancam kelangsungan hidup warga Kabupaten Bogor. “Sungai cuma bisa digunakan untuk mandi dan mencuci, untuk minum dan masak kami harus membeli di depot isi ulang air mineral,” ujarnya. Adapun biaya isi ulang, sambungnya, yakni Rp3.500 per galon. Sri mengaku, membutuhkan tiga galon air mineral utuk satu minggu atau Rp10.500. Total biaya yang ia butuhkan untuk kebutuhan air per minggu mencapai Rp45.500.
Sudah lebih dari dua bulan, cadangan air bersih sumur warga kering kerontang. Akibatnya, warga harus rela mengeluarkan ongkos puluhan ribu rupiah guna membayar jasa angkutan untuk mengambil air sungai yang jaraknya lebih dari satu kilometer.
Baca Juga:
Sri Sumarni (28), warga Kampung Ciater Reli RT 04/07, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, tak tahu harus mengadu ke siapa lagi terkait masalah kekeringan yang dihadapinya. Saat ini, ibu dua anak itu harus mengeluarkan ongkos Rp5.000/hari untuk membayar jasa ojek yang membawa empat jeriken air dari Sungai Panjang yang berjarak sekitar satu kilometer dari perkampungan.
Baca Juga:
BOGOR – Musim kemarau yang berkepanjangan tak hanya merenggut jiwa Wati (12), warga Pasar Rebo RT 04/02, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo.
BERITA TERKAIT
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi