Kemarau Terlambat, Pertanian Diuntungkan
Kamis, 28 Februari 2013 – 20:08 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika memerkirakan sekitar 22,8 persen daerah di Indonesia terancam mengalami kekeringan karena musim kemarau datang lebih awal. Namun di sisi lain, masih banyak daerah di Indonesia yang belum memasuki musim kemarau. Padahal, Kendati demikian, daerah dengan musim kemarau yang datang lebih awal tetap harus diperhatikan karena potensi ancaman kekeringan. Biasanya, kata Widi, antisipasi sudah disiapkan oleh Balitbang Kementerian Pertanian melalui kalender tanam yang selalu diperbarui setiap tiga 3 bulan sekali.(Fat/jpnn)
Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Widada Sulistia, mundurnya musim kemarau di 117 zona musim (ZOM) dari 342 ZOM yang ada, akan memberikan keuntungan tersendiri bagi sektor pertanian. Pasalnya, persediaan air di daerah tersebut masih banyak.
"Sebetulnya kemaraunya yang datang lebih awal, hanya 22,8 persen dari 342 ZOM. Tapi di 117 ZOM kemaraunya mundur, dan 147 ZOM kemaraunya normal. Jadi stok airnya masih banyak, justru ini akan menguntungkan bagi pertanian," kata pria yang akrab disapa Widi itu, Kamis (28/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika memerkirakan sekitar 22,8 persen daerah di Indonesia terancam mengalami kekeringan karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item