Kemarin Hari Paling Mematikan
240 Nyawa Melayang dalam Sehari di Syria
Sabtu, 13 Oktober 2012 – 08:37 WIB

Kemarin Hari Paling Mematikan
DAMASKUS - Bersitegang dengan Turki tidak membuat pemerintahan Presiden Bashar Al Assad mengendurkan serangannya terhadap oposisi Syria. Hingga kemarin (12/10), bentrokan sengit dua kubu masih terus berlanjut. Bahkan, tidak kurang dari 240 nyawa melayang dalam pertempuran di seantero Syria Kamis lalu (11/10).
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat Kamis sebagai hari paling berdarah di Syria. "Sedikitnya 240 orang tewas. Sebanyak 92 orang di antara mereka adalah serdadu pemerintah," terang organisasi HAM independen yang bermarkas di Kota London, Inggris, tersebut. Dalam bentrokan 24 jam tersebut, oposisi kehilangan sedikitnya 67 pejuang. Sedangkan sekitar 81 korban lain adalah warga sipil.
Baca Juga:
Meski mereka sudah menelan kira-kira 240 korban jiwa, pasukan loyalis Assad dan oposisi tetap saling serang. Kemarin, pertempuran berlanjut di Provinsi Daraa. Serangan oposisi ke pos militer Kota Khirba itu menewaskan sedikitnya 14 serdadu pemerintah. Sedangkan oposisi kehilangan enam pejuangnya. "Bentrokan juga merembet ke Provinsi Idlib dan Provinsi Aleppo di wilayah utara," imbuh SOHR.
Sejak krisis pecah pada 15 Maret 2011, militer Syria kehilangan rata-rata 20 serdadu setiap hari. Sejauh ini, sudah lebih dari 10.000 tentara Assad yang tewas dalam serangkaian bentrokan dengan oposisi. Kemarin, juru bicara rumah sakit militer melaporkan bahwa jumlah serdadu yang terluka sepanjang konflik 19 bulan terakhir juga tercatat sekitar 10.000 jiwa.
DAMASKUS - Bersitegang dengan Turki tidak membuat pemerintahan Presiden Bashar Al Assad mengendurkan serangannya terhadap oposisi Syria. Hingga kemarin
BERITA TERKAIT
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- AS Anggap Tindakan Zelenskyy Mengacaukan Upaya Penyelesaian Konflik
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina