Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati

Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

"Ini dibutuhkan untuk menjembatani komunikasi dengan publik," ujar penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.

Reza menyampaikan salah satu hal yang perlu dieksaminasi adalah kemungkinan implicit bias. Akibat implicit bias, polisi bisa punya kewaspadaan bahkan kecurigaan eksesif terhadap situasi tertentu.

Misalnya, begitu melihat kerumunan orang di malam hari, polisi langsung mengasosiasikannya sebagai ancaman bahkan bahaya.

Tambahan lagi jika di situ ada benda-benda yang dianggap dapat mencederai bahkan mematikan, proses berpikir personel bisa terjun bebas ke level instinktif, yaitu fight to survive.

"Perilaku brutal dapat muncul dalam situasi sedemikian rupa," kata sarjana psikologi dari UGM Yogyakarta itu.

Reza menyarankan agar ke depan, pada patroli, interogasi, dan situasi-situasi lainnya yang berpotensi diwarnai benturan antara polisi dan masyarakat, tiap personel harus dilengkapi body camera.

Mengacu studi, katanya,body camera mampu menekan agresivitas personel.

Selain itu, body camera juga bermanfaat untuk menyanggah opini keliru masyarakat serta menyediakan bukti untuk kepentingan audit investigasi internal.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri ingatkan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono hati-hati beri pernyataan soal kematian Afif Maulana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News